Sejarah Al-Ittihadiyah
Awal Pendirian
Ittihadiyah adalah organisasi kemasyarakat berbasis Islam. Makna dari Al Ittihadiyah adalah persatuan. Organisasi ini didirikan oleh ulama-ulama Sumatera Utara khususnya Syeikh Ahmad Dahlan yaitu ulama karismatik asal Langkat.
Kehadiran Al Ittihadiyah Sumatera Utara tahun 1935 tepatnya pada tanggal 27 Januari dan bertepatan dengan 21 Syawal 1352 H di Medan. Dideklarasikan di gedung Zelfstanding Yong Islamiten Bond Jalan Sisingamangaraja, di belakang masjid Raya Medan. Bersama dengan para ulama, cerdik pandai dan murid-muridnya yang berjumlah 200 orang dari Syekh K. H. Ahmad Dahlan.
Kehadiran Al Ittihadiyah Sumatera Utara tahun 1935 pada dasarnya merupakan respon umat Islam di wilayah ini terhadap situasi politik dan sosial keagamaan yang berkembang di Indonesia. Belanda melancarkan politik pecah belah yang melemahkan kekuatan umat Islam dan menghancurkan potensi alim ulama dikarenakan hendak memperkuat kukunya untuk menjajah Indonesia buat selama-lamanya. Politik adu domba termasuk termakan oleh umat Islam, sehingga muncullah kubu atau kelompok-kelompok yang saling bermusuhan. Pada satu sisi, muncul kaum intelek yang kebarat-baratan yang melontarkan kata-kata yang merendahkan ulama dan umat Islam dengan mengatakan bahwa kaum agama dan alim ulama-nya adalah ortodok.
Hal di atas yang mendasari berdirinya Al-Ittihadiyah, karena pada dasarnya makna dari Al Ittihadiyah adalah persatuan.
Sekilas Tentang Kesultanan Deli
Kesultanan Deli adalah kerajaan Melayu yang didirikan pada tahun 1632 di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara. Sultan Kerajaan Deli di Medan memberikan restu kepada Al Ittihadiyah sehingga disahkan, struktur pengurus organisasi Al Ittihadiyah tahun 1935/1936 diketuai oleh Syeikh H. Ahmad Dahlan bersama T. Otteman Sani Perkasa Alamsyah (Sultan Deli) sebagai Ketua Kehormatan.
Napak Tilas Perjuangan Al-Ittihadiyah
Pada era sebelum kemerdekaan Indonesia, Al-Ittihadiyah telah aktif dalam berbagai kegiatan keislaman internasional, seperti berpartisipasi dalam Kongres Islam Asia Afrika (KIAA) di Bandung pada tahun 1965.
Selain itu, Al-Ittihadiyah menjadi pelopor terbentuknya Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan menggagas idenya pada tahun 1972, yang kemudian mendapat dukungan luas dan akhirnya MUI resmi didirikan pada tahun 1975 melalui musyawarah para ulama dari seluruh Indonesia.
Pada tahun 1989, organisasi ini juga ambil bagian dalam Kongres Islam Internasional tentang kependudukan di Lhokseumawe, Aceh, yang dihadiri oleh delegasi dari 43 negara Islam.
Di kawasan Asia Tenggara, Al-Ittihadiyah turut aktif dalam SEASA (South East Asean Sharia Law Association), sebuah lembaga yang menghimpun para ahli hukum Islam serta menunjukkan komitmennya terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
Misi dan Tujuan Utama
Menyatukan umat Islam tanpa membedakan latar mazhab dan pendekatan dakwah.
Menyebarkan pendidikan Islam berkualitas dan inklusif.
Mendorong kemandirian ekonomi umat.
Menjaga akidah umat dari penyimpangan dengan pendekatan hikmah dan kasih sayang.
Kepemimpinan Saat Ini
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Al Ittihadiyah periode 2022-2027
Ketua Umum
KH. Nuruzzaman
Sekretaris Jendral
Dr. Mangesti Waluyo Sedjati
Ketua Majelis Syuro
Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo
Ketua Majelis Pertimbangan
Prof. Dr. KH. Martin Roestamy, S.H., M.H.
Ketua Majelis Pakar
Prof. Dr. Ir. H. Muladno, MSA., IPU.
Cabang Al-Ittihadiyah
Al-Ittihadiyah saat ini memiliki kepengurusan aktif di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di:
- Sumatera Utara: Medan, Langkat, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Simalungun, Karo.
- Wilayah pengembangan: Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Riau, Aceh, dan Sulawesi Selatan
Kepemimpinan Saat Ini
Di bawah kepemimpinan KH. Ir. Nuruzzaman, Al-Ittihadiyah menegaskan jati dirinya sebagai gerakan ulama dan umat yang aktif merespons zaman.
🗣️ “Al-Ittihadiyah bukan hanya ormas, ia adalah gerakan. Gerakan ulama untuk menyatukan umat, mendidik bangsa, dan memajukan peradaban Islam Indonesia secara damai, terbuka, dan kolaboratif.”
— KH. Ir. Nuruzzaman, Ketua Umum PB Al-Ittihadiyah

